Temu
Sekian, titik temu
Mestinya bermuara di kotak biru
Naas terhenti pada persimpangan kelabu, semu, juga tak tentu
Tiada palu diatas paku
Sisa luka bertalu - talu
Menggelegarkan puing – puing rindu
Binasa asa yang lalu
Tak jadi satu juga menyatu
Masa kini tak jadi penentu
Nasib kedepan siapa yang tau?
Berulang dititik temu
Untuk kali keseribu
Oleh : Razita Rakha
Ambigu
Mengadu?
Bersuara saja aku malu Lintas perasaan yang menjelma batu Itu bukan kata hatiku Hanya rasio otak saja Rasanya ingin meledak Meledak!mengadu sejadi-jadinya Dasar aku!
Sudah tau tuhan maha mau Masih saja khawatir ini itu Sungkan?
Tenang saja, sudah biasa tuhan menerima ketidak tau dirian!
Berdoa sajalah semaumu.
Oleh : Fara Ulya
Kalah
Padahal kau tau kalo itu dosa namun hatimu kalah oleh nafsu yang menggelora
Kau pun tahu baik dn buruk itu beda namun tetap nafsunmu pemenangnya
Hatimu berkarat dan matanya buta karna penuh dengan tirai dosa
Badanmu gemuk tapi kerempeng ruhnya kau biarkan terpuruk seharusnya terbang mengangkasa
Sampai kapan kau mau tertipu daya oleh bahagia semu dan nafsu semata
Upaya mu sia sia baru melangkah sudah kau puja
Padahal masih ada tangga atasnya sudah merasa segalanya dengan sombong dan bangga
Tegal. 19 Mei 2024
risalah hati
by rrhabiby
Do'a Nakal
Tuhan ...
Otak dariMU tidak lagi berguna
Hasil darinya hanyalah dunia semata
Tuhan ...
Mata dariMU tidak lagi mampu melihat
Setiap Ayat-ayat Al-Qur'an sebagai penuntun umat
Tuhan ...
Kaki dariMU tidak lagi mampu berjalan
Ke masjid tempat peribadatan
Tuhan ...
Telinga dariMU tidak lagi berfungsi
Kumandang adzan tak sampai kehati
Tuhan ...
Maafkanlah aku yang menyetubuhiMU dengan do'a do'a yang nakal itu.
Oleh : Awan
Dia Punya Jawabannya
Langit mendung sore itu dan baju gamisku yang sudah lusuh
Aku tetap menyukai apa yang ku lakukan hari ini
Walau aku merasa seperti “apa yang ku cari hingga seperti ini?”
Aku tidak menginginkannya tetapi dia seakan menyuruhku untuk tetap berada disini
Aku menyukai diriku yang seperti ini, tetapi juga rindu diriku yang kemarin
Rabb…
Jalan yang kau tawarkan kepadaku ini bukan mauku, anganku, apalagi mimpiku
Diri ini sadar masih ingin bermain-main di atas alat yang kau sediakan ini
Tetapi yang kau tawarkan jauh lebih nikmat jika di bandingkan dengan apapun
Aku sadar bahwa ini bukan lagi tentang kemauan apa yang aku inginkan
Melainkan ini adalah apa yang engkau takdirkan.
Oleh : Tazkiyatun Nufus
Semarang, 11 Mei 2024